Tugas Pendahuluan Modul 3




1. Soal[Kembali]

1. Jelaskan karakterisktik op amp dan fungsi dari op amp! 

Jawab:  Operational Amplifier adalah suatu rangkaian terintegrasi yang berisi beberapa tingkat dan konfigurasi penguat diferensial. Penguat operasional memiliki dua masukan dan satu keluaran, untuk dapat bekerja dengan baik, penguat operasional memerlukan tegangan catu yang simetris, yaitu tegangan yang bernilai positif (v+) dan tegangan yang bernilai negatif (v-) terhadap tanah (ground).

2. Jelaskan macam macam aplikasi op amp beserta fungsinya! 

Jawab: -Penguat Inverting (Inverting Amplifier):Fungsi: Merupakan aplikasi paling umum dari Op-Amp. Ini digunakan untuk menghasilkan penguatan sinyal yang terbalik. Dalam konfigurasi ini, sinyal input diberikan melalui resistor masukan negatif, dan sinyal output adalah inversi dari sinyal input. Ini digunakan dalam banyak aplikasi pemrosesan sinyal.

-Penguat Non-Inverting (Non-Inverting Amplifier):Fungsi: Ini digunakan untuk menghasilkan penguatan sinyal yang tidak terbalik. Dalam konfigurasi ini, sinyal input diberikan melalui resistor masukan positif, dan sinyal output memiliki fase yang sama dengan sinyal input. Digunakan dalam penguatan sinyal dengan penguatan yang lebih tinggi dari satu.

-Op-Amp adder merupakan jenis lain dari konfigurasi rangkaian op-amp. Op-Amp sebagai adder digunakan untuk menjumlahkan beberapa input masukan secara bersama sama menjadi satu keluaran.

3. Jelaskan apa itu inverting dan non inverting, bandingkan sinyal input dan output! (sertakan gambarnya) 

Jawab: Perbandingan Sinyal Input dan Output:

·         Inverting Amplifier:

o    Sinyal output adalah inversi (terbalik) dari sinyal input.

o    Penguatan bisa positif atau negatif, tergantung pada rasio resistor Rf dan R1.

o    Fase sinyal output adalah 180 derajat terbalik dibandingkan dengan sinyal input.

·         Non-Inverting Amplifier:

o    Sinyal output memiliki fase yang sama dengan sinyal input.

o    Penguatan selalu positif dan lebih besar dari satu.

o    Tidak ada inversi fase antara sinyal input dan output.

4. Jelaskan rangkaian inverting adder dan non inverting adder! (sertakan gambarnya) 

Jawab:-Inverting amplifier dapat mengontrol penguatan tegangan (voltage gain) menggunakan Op-Amp. Sinyal input terhubung ke terminal negatif dan terminal positif terhubung ke ground. Output diberi umpan balik melalui Rf ke input inverting. 

Impedansi masukan yang tak terbatas mencegah arus mengalir melalui input inverting. Hal ini berarti bahwa tidak ada penurunan tegangan antara input inverting dan input non-inverting, dan tegangan pada input (-) inverting adalah 0 karena input non- inverting (+) terhubung ke ground. Karena arus yang mengalir menuju terminal input adalah 0, maka arus yang melalui Rin sama dengan arus yang melalui

Rf . Iin = If

Iin = Vin / Rin If = - Vout / Rf

Penguatan outputnya berbeda phasa 180dengan inputnya, jika input positif maka output negatif.

Vout = - (Rf / Rin) Vin Penguatan tegangan (voltage gain) inverting amplifier adalah

Acl = Vout / Vin = - Rf / Rin Acl adalah penguatan tegangan closed-loop.


Pada non-inverting amplifier input sinyal dihubungkan ke input (+) non-inverting dan sebagian output kembali melalui jaringan feedback dan dihubungkan ke input pembalik(-). Penguatan yang outputnya sama dengan input, tidak membalikkan fasa. Dikarenakan feedback yang negatif, maka tegangan diferensial (Vdiff = Vin – Vf) antara terminal input sangat kecil dan penguatan open loop tinggi (Aol).

Vout = Vin (1 + Rf / Rin) Penguatan tegangan (voltage gain) non-inverting amplifier adalah

Acl = (Rf / Rin) + 1

 

5. Buktikan turunan rumus inveting adder! (sertakan gambarnya) 

Jawaban: Pada operasi adder/penjumlah sinyal secara inverting, sinyal input (V1, V2, V3) diberikan ke line input penguat inverting berturut-turut melalui R1, R2, R3. Besarnya penjumlahan sinyal input tersebut bernilai negatif karena penguat operasional dioperasikan pada mode membalik (inverting). Besarnya penguatan tegangan (Av) tiap sinyal input mengikuti nilai perbandingan Rf dan Resistor input masing-masing (R1, R2, R3). Masing-masing tegangan output (Vout) dari penguatan masing-masing sinyal input tersebut secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut : 

Besarnya tegangan output (Vout) dari rangkaian adder/penjumlah inverting diatas dapat dirumuskan sebagai berikut. 

Rangkaian: 

• Buatlah rangkaian inverting dan non inverting 

• Buatlah rangkaian adder inverting dan adder non inverting (Masing-masing rangkaian dilengkapi dengan signal generator dan osiloskop)

2. Prinsip Kerja[Kembali]

Prinsip Kerja;


-Inverting Op Amp:

Pada rangkaian, kaki  inverting OP AMP jenis 741 dihubungkan dengan resistor (R1) sebesar 100 ohm menuju ke kaki signal generator. Dalam rangkaian ini, antara output dan kaki inverting dihubungkan dengan Rf sebesar 220 ohm. Kaki non inverting pada op amp dihubungkn dengan ground. Pada rangkaian tersebut, besar penguatan dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan gain = -Rf/R1, yaitu sebesar -2,2. Penguatan bernilai negatif karena hasil output sinyal berupa pembalikkan atau memiliki beda fasa sebesar 180 derajat. Besarnya nilai output yang dihasilkan pada osiloskop yaitu sebesar -3,50 V dengan input sebesar 1,60 V. Secara matematis, output dapat dihitung dengan rumus Vout = -(Rf/Rin) x Vin, yaitu sebesar -3,52 V.



-Non Inverting Op Amp

Pada rangkaian, kaki non inverting op amp dihubungkan menuju signal generator. Kaki inverting pada op amp dihubungkan dengan Rf sebesar 10k ohm, dengan resistor input (Rin) sebesar 10k ohm dan dihubungkan ke Vout. Osiloskop channel A akan menampilkan grafik besaran Vin dan channel B menampilkan besaran Vout. Besarnya penguatan pada rangkaian dapat dihitung dengan rumus Acl = (Rf/Rin) + 1 yaitu sebesar 2 . Nilai penguatan bernilai positif karena nantinya hasil sinyal output yang didapatkan akan sefasa dengan input. Dari rangkaian proteus, didapatkan nilai keluaran sebesar 10 v, dengan besar input 5 v. Berdasarkan perhitungan matematis, nilai keluaran sesuai dengan rumus Vout = Vin x Acl, yaitu 10 V.



-Inverting Adder

Pada operasi adder/penjumlahan sinyal secara inverting, input yang berada pada V1,V2,V3 di hubungkan dengan hambatan yaitu R1,R2, dan R3 yang masing-masingnya bernilai 100 ohm. Setelah di hubungkan dengan hambatan, lalu di hubungkan dengan masukan negatif pada op-amp. Besarnya penjumlahan sinyal masukan tersebut bernilai negatif karena penguat operasional dioperasikan pada mode membalik (inverting). Besarnya penguatan tegangan (Av) tiap sinyal input mengikuti nilai perbandingan Rf (sebesar 100 ohm pada rangkaian) dan resistor input masing-masing (R1,R2,R3). Hasil keluaran pada rangkaian didapatkan 3,60 V dengan input V1 = V2 = V3  = 1,2V.




-Non Inverting Adder

Pada operasi adder/penjumlahan sinyal secara non inverting, input yang berada pada V1 dan V2, di hubungkan dengan hambatan yaitu R1,R2 dengan besar masing-masing resistor 10k. Setelah di hubungkan dengan hambatan, lalu di hubungkan dengan masukan positif pada op-amp. Besarnya penjumlahan sinyal masukan tersebut bernilai positif karena penguat operasional dioperasikan pada mode non membalik (non inverting). Besarnya penguatan tegangan (Av) tiap sinyal input mengikuti nilai perbandingan 1 + RA/RB  dan tegangan input masing-masing (V1,V2). Hasil keluaran pada rangkaian didapatkan 8 V dengan input V1 = V2 = 4 V. Hasil ini sebanding dengan rumus matematis yang telah diturunkan, yaitu Vout = (1+RA/RB) x (V1+V2/2) yaitu 8 V.













3. Video Simulasi[Kembali]

-Inverting Op Amp


-Non Inverting Op Amp


-Adder Inverting Op Amp

-Adder Non Inverting Op Amp



4. Download File[Kembali]

-Rangkaian Non Inverting Adder: Download di sini

-Rangkaian Non Inverting Op-Amp:Download di sini

-Rangkaian Inverting Adder: Download di sini

-Rangkaian Inverting Op-Amp: Download di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar